BElI TIKET MURAH YUK

Hukum Kebebasan Berfikir

Tanggapan kami bahwa orang yang membolehkan seseorang bebas menganut keyakinan dengan meyakini agama yang dia inginkan ; maka dia telah kafir karena setiap orang yang berkeyakinan bahwa seseorang boleh saja beragama dengan selain agama Muhammad صلی الله عليه وسلم, maka berarti dia telah kafir terhadap Allah سبحانه و تعالى, harus dipaksa bertaubat ; bila dia bersedia, maka dia selamat dari hukum dan bila tidak, maka dia wajib dibunuh.

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya" [Ali-Imran : 85]


Minggu, 12 Juni 2011

SEKILAS TENTANG HAKIKAT SIHIR

Abu Muhammad Al Maqdisi menjelaskan, sihir adalah azimat-
azimat, mantra-mantra atau pun buhul-buhul yang bisa memberi
pengaruh terhadap hati sekaligus jasad, bisa menyebabkan
seseorang menjadi sakit, terbunuh, atau pun memisahkan
seorang suami dari istrinya. [Kitab Fathul Majid]
Jadi sihir benar-benar ada, memiliki pengaruh dan hakikat yang
bisa mencelakakan seseorang dengan taqdir Allah yang bersifat
kauni. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
Artinya: “Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa
yang bisa mereka gunakan untuk menceraikan antara seorang
(suami) dengan istrinya. Dan mereka (ahli sihir) itu tidak dapat
memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali
dengan izin Allah" [Al Baqarah : 102].
Demikian juga firman Allah yang memerintahkan kita berlindung
dari kejahatan sihir:
Artinya: “Dan (aku berlindung kepada Allah) dari kejahatan wanita-
wanita tukang sihir yang menghembuskan pada buhul-buhul". [Al
Falaq : 4].
Seandainya sihir tidak memiliki pengaruh buruk, tentu Allah
Subhanahu wa Ta'ala tidak akan memerintahkan kita agar
berlindung darinya.[Kitab Fathul Majid]
Sihir memiliki bentuk beraneka ragam dan bertingkat-tingkat.
Sebagian besar jenis sihir masuk ke dalam perbuatan kufur dan
syirik.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di menjelaskan: “Sihir
termasuk perbuatan syirik ditinjau dari dua sisi.
Pertama: Karena dalam sihir itu terdapat unsur meminta pelayanan
dan ketergantungan dari setan serta pendekatan diri kepada
mereka melalui sesuatu yang mereka sukai, agar setan-setan itu
memberi pelayanan yang diinginkan.
Kedua: Karena di dalam sihir terdapat unsur pengakuan (bahwa si
pelaku) mengetahui ilmu ghaib dan penyetaraan diri dengan Allah
dalam ilmuNya, dan adanya upaya untuk menempuh segala cara
yang bisa menyampaikannya kepada hal tersebut. Ini adalah salah
satu cabang dari kesyirikan dan kekufuran ”. [al-Qoulus Sadiid:
93-94]
Hukum mempelajari dan melakukan sihir adalah haram dan kufur.
Dan sihir merupakan perbuatan setan. Allah berfirman :
Artinya: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan
pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa
Sulaiman mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (dan
tidak mengerjakan sihir), tetapi setan-setan itulah yang kafir
(mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia".
[Al Baqarah : 102]
PETUNJUK NABI UNTUK MENANGKAL DAN MENGOBATI
SIHIR
Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
ًﺀﺎَﻔِﺷ ُﻪَﻟ َﻝَﺰْﻧﺃ ﻻﺇ ًﺀﺍَﺩ ُﻪﻠﻟﺍ َﻝَﺰْﻧﺃ ﺎﻣ
“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Allah akan
menurunkan pula obat penawarnya". [HR. Bukhari no. 5678]
Namun, seorang muslim dilarang pergi ke dukun untuk
mengobati sihir dengan sihir yang sejenis. Karena hukum
mendatangi dukun dan mempercayai mereka adalah kufur.
Rasulullah r bersabda :
َﻝِﺰْﻧُﺃ ﺎﻤﺑ َﺮَﻔَﻛ ْﺪَﻘَﻓ ُﻝْﻮُﻘَﻳ ﺎﻤﺑ ُﻪَﻗَّﺪَﺼَﻓ ﺍﺮﺣﺎﺳ ْﻭﺃ ﺎﻨﻫﺎﻛ ﻰﺗﺃ ْﻦَﻣ
ٍﺪَﻤَﺤُﻣ ﻰﻠﻋ
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang sihir, kemudian
ia membenarkan (mempercayai) perkataan mereka, maka
sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada
Muhammad". [Al Mundziri dalam At Targhiib: 4/36]
Para dukun, paranormal, tukang sihir dan peramal itu hanya
mengaku-ngaku mengetahui ilmu ghaib berdasarkan kabar yang
dibawa setan yang mencuri dengar dari langit. Setan mau
membantu dukun dan tukang sihir tersebut, karena mereka sudi
menghambakan diri pada setan, bukan pada Allah. Sebagaimana
firman-Nya:
Artinya: “Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa
setan-setan itu turun? Mereka turun kepada setiap pendusta lagi
banyak dosa, mereka menghadapkan pendengaran (kepada setan)
itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta". [Asy
Syu ’ara`: 221-223].
PETUNJUK RASULULLAH Shalallahu ‘alaihi wassalam DALAM
MENCEGAH SIHIR
1- Tawakkal pada Allah di setiap keadaan, serta menjauhi
perbuatan syirik dengan segala bentuknya. Allah Azza wa Jalla
berfirman :
Artinya: “Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaan atas orang-
orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya.
Sesungguhnya kekuasaan setan hanyalah atas orang-orang yang
menjadikannya sebagai pemimpin dan atas orang-orang yang
mempersekutukannya dengan Allah". [An Nahl : 99-100].
2- Menjaga batasan-batasan Allah. Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam
bersabda kepada Ibnu ‘Abbas:
ُﻡَﻼُﻏ ﺎﻳ ! ٍﺕﺎَﻤِﻠَﻛ َﻚـُﻤِّﻠَﻋُﺃ ﻲﻧﺇ ، َﻚْﻈَﻔْﺤَﻳ َﻪﻠﻟﺍ ِﻆـَﻔْﺣﺍ ...
“Wahai anak, sesungguhnya aku akan mengajarkanmu beberapa
kalimat. Jagalah (perintah dan batasan-batasan) Allah, niscaya Allah
akan menjagamu …"[HR Tirmidzi o. 2516]
Penjagaan Allah terhadap hamba meliputi penjagaan terhadap
dirinya, anak, keluarga dan hartanya. Juga penjagaan terhadap
agama dan imannya dari setiap perkara syubhat yang
menyesatkan [Qawaid Wa Fawaid Min Al Arba ’in An Nawawiyah,
hlm.170-171 dengan ringkas].
3. Tidak membiarkan anak-anak berkeliaran saat akan
terbenamnya matahari. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam
bersabda, yang artinya: "Jika malam telah masuk -jika kalian
berada di sore hari-, maka tahanlah anak-anak kalian.
Sesungguhnya setan berkeliaran pada waktu itu. tatkala malam
telah datang sejenak, maka lepaskanlah mereka". [HR Bukhari
Muslim].
4- Membersihkan rumah dari salib, patung-patung dan gambar-
gambar yang bernyawa serta anjing. Diriwayatkan dalam sebuah
hadits, bahwa Malaikat (rahmat) tidak akan memasuki rumah yang
di dalamnya terdapat hal-hal di atas. Demikian juga dibersihkan
dari piranti-piranti yang melalaikan, seruling dan musik.
5. Memperbanyak membaca Al Qur`an dan manjadikannya
sebagai dzikir harian. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, bahwa
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
ﻱﺬﻟﺍ ِﺖْﻴَﺒْﻟﺍ ْﻦِﻣ ُﺮِﻔْﻨَﻳ َﻥﺎَﻄْﻴَّﺸﻟﺍ َّﻥِﺇ َﺮِﺑﺎَﻘَﻣ ْﻢُﻜَﺗﻮُﻴُﺑ ﺍﻮﻠﻌﺠﺗ ﺎﻟ
ِﺓَﺮَﻘَﺒْﻟﺍ ُﺓَﺭﻮُﺳ ِﻪﻴِﻓ ُﺃَﺮْﻘُﺗ
“Janganlah menjadikan rumah-rumah kalian layaknya kuburan.
Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya
surat Al Baqarah". [14]
6- Membentengi diri dengan doa-doa dan ta’awudz serta dzikir-
dzikir yang disyariatkan, seperti dzikir pagi dan sore, dzikir-dzikir
setelah shalat fardhu, dzikir sebelum dan sesudah bangun tidur,
do ’a ketika masuk dan keluar rumah, do’a ketika naik kendaraan,
do’a ketika masuk dan keluar masjid, do’a ketika masuk dan keluar
kamar mandi, do’a ketika melihat orang yang mandapat musibah,
serta dzikir-dzikir lainnya.
Ibnul Qayyim berkata, ”Sesungguhnya sihir para penyihir itu akan
bekerja secara sempurna bila mengenai hati yang lemah, jiwa-
jiwa yang penuh dengan syahwat yang senanantiasa bergantung
kepada hal-hal rendahan. Oleh sebab itu, umumnya sihir banyak
mengenai para wanita, anak-anak, orang-orang bodoh, orang-
orang pedalaman, dan orang-orang yang lemah dalam berpegang
teguh kepada agama, sikap tawakkal dan tauhid, serta orang-
orang yang tidak memiliki bagian sama sekali dari dzikir-dzikir
Ilahi, doa-doa, dan do ’a perlindungan yang diajarkan
Nabi.” [Zaadul Ma’ad: 4/116]
7. Memakan tujuh butir kurma ‘ajwah setiap pagi hari.
Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam :
Artinya: “Barangsiapa yang makan tujuh butir kurma ‘ajwah pada
setiap pagi, maka racun dan sihir tidak akan mampu
membahayakannya pada hari itu". [HR Bukhari no. 5445, dan
Muslim no.2047]
TERAPI SUNNAH JIKA TERKENA SIHIR
Yaitu dengan membaca ruqyah-ruqyah yang disyariatkan dengan
memenuhi tiga syarat berikut [Fathul Baari: 10/195]:
Pertama: Hendaknya ruqyah tersebut dengan menggunakan
Kalamullah (ayat-ayat Al Qur`an), atau dengan Asmaul Husna atau
dengan sifat-sifat Allah ‘Azza wa Jalla, atau dengan doa-doa yang
diajarkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam.
Kedua: Ruqyah tersebut menggunakan bahasa Arab, atau dengan
bahasa selain Arab yang dipahami maknanya.
Ketiga: Hendaknya orang yang meruqyah dan yang diruqyah
meyakini, bahwa ruqyah tersebut tidak mampu menyembuhkan
dengan sendirinya, tetapi dengan kekuasaan Allah Azza wa Jalla.
Karena ruqyah hanyalah salah satu sebab di antara sebab-sebab
diperolehnya kesembuhan. Dan Allah-lah yang menyembuhkan.
Diantara bentuk pengobatan metode ruqyah ini ialah sebagai
berikut:
.: Membaca surat Al Fatihah, ayat kursi, dua ayat terakhir surat Al
Baqarah, surat Al Ikhlash, An Naas dan Al Falaq sebanyak tiga kali
atau lebih dengan mengangkat tangan, tiupkan ke kedua tangan
tersebut seusai membaca ayat-ayat tadi, kemudian usapkan ke
bagian tubuh yang sakit dengan tangan kanan. [HR Bukhari no.
5735, dan Muslim no. 2192]
.: Membaca ta’awwudz (doa perlindungan diri) dan ruqyah-ruqyah
untuk mengobati sihir, di antaranya sebagai berikut [Ad Du’a Min
Al Kitab Wa As Sunnah, hlm. 92-101]:
َﻚَﻴِﻔْﺸَﻳ ْﻥﺃ ِﻢْﻴِﻈَﻌﻟﺍ ِﺵْﺮَﻌﻟﺍ َّﺏَﺭ َﻢْﻴِﻈَﻌﻟﺍ َﻪﻠﻟﺍ ُﻝﺄْﺳﺃ
“Aku mohon kepada Allah Yang Maha Agung Pemilik ‘Arsy yang
agung agar menyembuhkanmu (dibaca 7x)". [HR Abu Dawud,
hadits no. 3106]
.: Orang yang terkena sihir meletakkan tangannya pada bagian
tubuh yang terasa sakit, kemudian membaca: ﻪﻠﻟﺍ ِﻢْﺴِﺑ sebanyak
tiga kali lalu membaca:
ُﺭِﺫﺎَﺣﺃ َﻭ ُﺪِﺟﺃ ﺎﻣ ِّﺮَﺷ ْﻦِﻣ ِﻪِﺗَﺭْﺪُﻗ َﻭ ِﻪﻠﻟﺎِﺑ ُﺫﻮُﻋﺃ
“Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari setiap
kejelekan yang aku jumpai dan aku takuti". [HR Muslim no.2202 ]
.: Mengusap bagian tubuh yang sakit sambil membaca doa :
ﺎﻟﺇ َﺀﺎَﻔِﺷ ﺎﻟ ﻲﻓﺎﺸﻟﺍ َﺖْﻧَﺃ ِﻒْﺷﺍَﻭ َﺱْﺄَﺒْﻟﺍ ِﺐِﻫْﺫَﺃ ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ َّﺏَﺭ َﻢَُّﻬﻠﻟﺍ
ﺎﻤﻘﺳ ُﺭِﺩﺎَﻐُﻳ ﺎﻟ ًﺀﺎَﻔِﺷ َﻙُﺅﺎَﻔِﺷ
“Ya Allah, Rabb Pemelihara manusia, hilangkanlah penyakitku dan
sembuhkanlah, Engkau-lah Yang Menyembuhkan, tiada
kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang
tidak meninggalkan penyakit. ” [HR Al Bukhari no. 5743, Muslim,
no. 2191 ]
.: Membaca doa:
ْﻦِﻣَﻭ ِﻩِﺩﺎــَﺒِﻋ ِّﺮَﺷَﻭ ِﻪِﺑﺎَﻘِﻋ َﻭ ِﻪِﺒَﻀَﻏ ْﻦِﻣ ِﺔَّﻣﺎَّﺘﻟﺍ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﺕﺎَﻤِﻠَﻜِﺑ ُﺫﻮُﻋَﺃ
ِﻥﻭُﺮُﻀْﺤَﻳ ْﻥَﺃَﻭ ِﻦﻴِﻃﺎـَﻴَّﺸﻟﺍ ِﺕﺍَﺰَﻤَﻫ
“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari
kemarahanNya, dari kejahatan hamba-hambaNya, dan dari
bisikan-bisikan setan dan dari kedatangan mereka kepadaku”.
***
Diringkas dari artikel: “Kiat Membentengi Keluarga dari Sihir”, Hanin
Ummu Abdillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar